BSN Dorong Industri Masker Agar Memiliki Sertifikasi SNI

 BSN Dorong Industri Masker Agar Memiliki Sertifikasi SNI

Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendorong para pelaku bisnis di industri masker untuk memiliki sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini penting, karena masker saat ini merupakan produk penting yang tiap tiap hari dipakai oleh penduduk untuk mencegah diri dan orang lain agar terhindar Covid-19. “Dengan berstandar SNI, kualitas menjadi lebih terjamin bagi konsumen. Bagi produsen sendiri bakal lebih memudahkan proses produksinya, lebih tertata dan ke depan memahami arah pengembangannya,” kata Deputi Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah, Rabu (29/9/2021). Zakiyah menambahkan, saat ini BSN apalagi terhitung sudah menyertifikasi lembaga-lembaga pengujian demi memastikan agar masker yang didistribusikan ke penduduk benar-benar cocok SNI. Baca Juga : Indonesia Kekurangan Stok Obat Covid-19 

“Kita mengapresiasi para pelaku bisnis di industri ini yang sudah berstandar SNI, dan berharap ke depan bakal lebih banyak lagi,” ujarnya. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meskipun saat ini kasus positif Covid-19 melandai, penduduk selamanya diimbau unuk menjalankan protokol kebugaran secara ketat. Salah satu upaya terpentingnya yaitu selamanya mengenakan masker bersama baik dan benar. “Cara mencegah penularan Covid-19 adalah bersama mematuhi protokol kesehatan, keliru satunya mengenakan masker yang memiliki izin edar berasal dari Kemenkes, atau yang berstandar SNI,” tuturnya jual alat kesehatan 

Baca Juga : Ini Alasan Anak-anak Lebih Lama Mendapatkan Vaksin Covid-19 Koordinator Kelompok Substansi Pengembangan Standar Kesehatan BSN, Agus Purnawarman, menambahkan, ada banyak keuntungan yang didapat bagi pelaku bisnis masker di dalam mensertifikasi produknya bersama SNI. Selain dipastikan aman, andal, dan berkualitas, produsen terhitung terbantu untuk mengefisiensikan cost dan tingkatkan produktivitas. “Selain itu terhitung mendukung perusahaan untuk membuka pasar baru dan memfasilitasi perdagangan yang adil,” memahami Agus. Menurutnya, proses perumusan SNI secara umum tidak memakan saat lama. Untuk jalan normal perlu saat kurang lebih 13 bulan. Namun untuk keperluan mendesak, hanya kurang lebih 4 bulan. Adapun di dalam proses untuk meraih sertifikasi SNI, sebuah produk masker medis mesti lolos 4 langkah pengujian. Pertama, bacterial filtration efficiency (BFE), breathabilitiy (kemudahan bernapas), ketahanan terhadap percikan, dan kebersihan microbial (bioburden). Widhi Hastomo, Vice President PT Maesindo Indonesia, keliru satu produsen masker yang sudah bersertifikat 

SNI, menunjukkan kebanggaannya bahwa produk masker medis produksinya sudah berstandar SNI. Menurutnya, bersama berstandar SNI banyak keuntungan yang didapat. “Pertama, kami menjadi memiliki KPI (key performance indicator) yang jelas, manajemen lebih tertata dan percaya diri karena produk yang sudah ada label SNI-nya,” ujar laki laki yang akrab disapa Tommy ini. Tommy mengakui, sepanjang 26 th. berkiprah di industri alat kebugaran dan sudah sukses mengekspor masker dan alat kebugaran lainnya ke 54 negara, pihaknya relatif enteng meraih sertifikat SNI. Terutama karena sepanjang ini produknya terhitung sudah mengantongi sertifikasi standar internasional. Sebelum pandemi Covid-19 melanda, produsen masker Jito, Solida, Med99 dan M-i ini sesungguhnya berorientasi ekspor. Namun, ketika pandemi melanda, pihaknya terasa merambah pasar domestik. “Sejak itu masker menjadi dasar need, agar apa pun yang menjadi peraturan pemerintah yang menanggung agar produk kami memiliki tanggung jawab ke publik bakal kami penuhi, keliru satunya bersama meraih sertifikasi SNI,” urainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Baby Spa Terhadap Perkembangan Motorik Si Kecil

Resident Evil 2 Remake - Menguak Kengerian yang Terlupakan

Ada perbaikan untuk Lego Star Wars: The Skywalker Saga bersikeras pada batas 60 fps